We Cant Let Our Culture Disappear |
Welcome Tuan-Tuan & Puan-Puan,in
this article,we will show you about sad short story about “Budayaku Lenyap
Ditanahku Seorang”, Arus globalisasi yang begitu cepat melanda muka bumi,
seperti serangan dari berbagai
penjuru. Menyebabkan nilai-nilai kebudayaan
tertembak olehnya,How Sad. Masuk atau dikenalnya
budaya dan nilai-nilai asing
oleh generasi muda, sebenarnya tidak semuanya buruk. Yang dikhawatirkan adalah
kemampuan mereka memilih, sehingga yang diterima hanyalah yang memang
diperlukan dan merupakan yang terbaik dari segalanya.Some generation was make his
own ways to get some style,and this action was wrong,coz its make our
culture,malay’s culture disappear from our homeland.
Bangsa yang besar, maju dan punya
peradaban yang hakiki tidak hanya maju secara sistem ekonomi dan teknologi
saja, akan tetapi bangsa yang maju secara hakiki itu juga maju secra sistem
nilai-nilai kebudayaan, dan norma-norma keagamaan, sebab sistem nilai-nilai
kebudayaan merupakan jati diri sebuah bangsa serta identitas untuk
melangsungkan pembangunan di bangsa tersebut. Begitu juga hendaknya yang
tercermin di negara Indonesia khususnya Provinsi Riau yang jati diri daerahnya
adalah berkebudayaan melayu, yang identik dengan islam. Kalau kita berbicara
soal kebudayaan maka di Malaysia kebudayaan melayu itulah sebutan untuk negara,
ketika orang mengatakan melayu maka yang tercermin adalah negara Malaysia,
begitu juga hendaknya yang tercermin dari wajah Provinsi Riau. Hendaknya
kebudayaan melayu Riau bukan hanya bersifat abstrak tetapi mampu diwujudkan
dengan ide, gagasan yang dituangkan dalam tingkah laku yang tercermin dari
pemeluk budayanya, serta dapat menjadi dasar dari tonggak pembangunannya.
Cintailah Indonesia Seperti Kamu Mencintai Dirimu Sendiri |
In this situation,sebagai
pemuda-pemudi melayu kita harus benar-benar menyaring globalisasi tersebut,why
? simpel,apakah kalian mau budaya asli turun temurun dari nenek moyang kalian
hilang ? absolutely NO! Maka jadilah pemuda-pemudi melayu yang memiliki Rasa
ingin mempertahankan Harta Turun Temurun kita,jangan membiarkan seonggok
orang-orang yang ingin menghapuskan melayu di dunia ini menguasai kita.So,Ayo
Bangkit dan Jadilah pemuda-pemudi melayu yang dapat menunjukkan dunia bahwa
melayu bisa,melayu hebat,and malay never die!
Dewasa ini nilai budaya Melayu dikalangan pemuda sudah mulai luntur, bahkan banyak pemuda Melayu yang tidak mengenal budaya-budaya Melayu itu sendiri. Melihat hal tersebut Badan Executie Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum, Universitas Islam Riau (UIR), menggelar kegiatan seminar yang mengupas tentang "Menguatkan kembali nilai kebudayaan Melayu yang luntur di dalam masyarakat khusunya pemuda Indonesia".
Gubernur Fakultas Hukum UIR, M Erdi Alhafidh mengungkapkan, kegiatan yang dilakukan Kamis (3/7/2014) lalu tersebut merupakan salah satu program untuk mengisi bulan suci Ramadan tahun ini. Menurutnya kegiatan ini cukup bermanfaat bagi mahasiswa khususnya dan juga bagi masyarakat umum.
"Ini adalah kegiatan yang telah kami programkan untuk mengisi bulan Ramadan. Bukan hanya kegiatan tentang agama saja, kami juga ingin mengadakan kegiatan seminar yang juga bermanfaat dikalangan umum. Bahkan sesuai dengan materi yang ada dalam pembelajaran," ujarnya.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk menumbuhkan kembali budaya-budaya Melayu yang menjunjung tinggi kesopanan dan kesantunan yang saat ini telah mulai hilang dikalangan pemuda. Sebab saat ini pengaruh budaya asing yang datang dari luar malah lebih cepat berkembang dikalangan pemuda. Baik dalam lingkungan universitas maupun lingkungan masyarakat.
"Budaya asing yang tidak mencerminkan budaya melayu dikalangan pemuda khususnya Riau sudah mulai berkembang. Bukan hanya dikalangan masyarakat saja, namun juga sudah masuk dikalangan pendidikan. Ini kami khawatirkan akan melenyapkan budaya melayu di generasi-generasi selanjutnya,"terangnya.
Kegiatan ini juga didukung oleh Persatuan Mahasiswa Tempatan Riau yang tersebar di berbagai wilayah baik di dalam Riau sendiri maupun di luar Riau. Maksudnya mahasiswa ini merupakan mahasiswa yang melakukan kuliah di berbagai universitas di Riau maupun di luar Riau. Bukan hanya itu saja kegiatan ini juga didukung oleh Kementrian Dalam Negeri yang dihadiri oleh perwakilannya yaitu Ardi Djufri SE.
"Sementara kami juga mendapat dukungan dari pihak kampus yang mengutus perwakilannya yaitu Wakil Dekan 1 dan Wakil Dekan 3 fakultas hukum UIR, serta dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat seperti LSM, OKP, dan sejumlah mahasiswa dari berbagai universitas," katanya.
Selain bermanfaat untukmenumbuhkan serta menyadarkan kembali tentang pentingnya budaya Melayu di tengah-tengah mahasiswa, kegatan ini juga bertujuan sebagai ajang sillaturahmi antar mahasiswa, dosen serta masyarakat umum yang turut hadir. Kegiatan ini juga ditutup dengan menggelar buka puasa bersama yang juga menambah semarak gelaran acara di ramadhan. "Buka puasa ini juga merupakan bentuk sarana kami untuk menguatkan kembali tali persaudaraan serta kekeluargaan agar lebih erat kembali,"pungkasnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar